Etika Bisnis dan Profesi 2 - Ethical Governance and Governance System


1. Apa yang dimaksud Standar Pengendalian Internal ?
Jawab   :
SPI yang merupakan kependekan dari Sistem Pengendalian Intern yang memiliki peran yang sangat besar dalam organisasi, karena tanpa SPI yang efektif, perusahaan publik memiliki potensi untuk membuat kerusakan perekonomian secara masif. SPI harus terdokumentasi dan terukur, agar dapat diaudit implementasi dan operasinya (SPI bukan sekedar kata-kata tanpa bukti dokumenter). Corporate Governance lebih luas dibanding SPI, karena SPI belum memasukkan prinsip-prinsip etika secara kesejahteraan stakeholders secara eksplisit. Elemen SPI menurut COSO :
Lingkungan pengendalian (control environment)
- Pengukuran risiko (risk assessment)
- Aktivitas pengendalian (control activities)
- Sistem informasi dan komunikasi 

- Pemantauan (monitoring)











2.  Apa tujuan penerapan & perancangan SPI dalam organisasi kaitannya dengan Etika Bisnis dan Profesi ?
Jawab   :
Sistem pengendalian intern (SPI) merupakan struktur organisasi yang meliputi metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi  mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

 Menurut Mulyadi, bahwa meliputi struktur organisasi dan seluruh cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan di dalam perusahaan dengan tujuan untuk menjaga keamanan harta (asset) milik perusahaan, memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mengoptimalkan efisiensi didalam operasi dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan lebih dahulu.

Menurut AICPA Pengendalian intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil manajemen, dan satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: efektifitas dan efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan undang-undang, dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan definisi tersebut dapat dilihat bahwa sistem pengendalian intern bertujuan untuk :
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi operasional.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern terbagi menjadi dua macam yaitu :
  • Pengendalian Intern Akuntansi (internal accounting control) yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan terutama untuk menjaga harta kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan data akuntansi.
  • Pengendalian Intern Administrasi (internal administration control) yang meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan terutama untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen .
Sistem Pengendalian Intern (SPI) suatu perusahaan terdiri dari unsur-unsur berikut :
1) Struktur yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
        Pembagian tanggung jawab fungsional didasarkan pada 2 prinsip :
  • Harus dipisahkan antara fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari fungsi akuntansi . Fungsi operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan suatu kegiatan contohnya pembelian. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang mempunyai wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. fungsi akuntansi memiliki fungsi untuk mencatat semua peristiwa keuangan.
  • Suatu fungsi tidak boleh diberikan tanggung jawab secara penuh untuk melaksanakan semua tahap pada suatu transaksi.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan upaya perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, uang, pendapatan dan biaya.
          Dalam suatu organisasi, setiap transaksi biaya hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pihak yang memiliki wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Sehingga dalam organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk setiap otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.
          Pada pembagian wewenang tanggung jawab fungsional dan pada sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik-praktik yang sehat dalam pelaksanaannya. Berikut ini cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan praktik yang sehat adalah:
  • Penggunaan formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus di pertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
  • Keharusan mengambil cuti bagi karyawan yang berhak,
  • Setiap transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit organisasi lain,
  • Pemeriksaan mendadak (surprised audit) dengan jadwal yang tidak teratur,
  • Perputaran jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin yang akan menghindari persekongkolan para pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
  • Secara periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, untuk menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan akuntansi,
  • Pembentukan unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur SPI yang lain.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik yang sehat perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang melaksanakan. Unsur mutu karyawan merupakan unsur pengendalian yang sangat penting. 

(http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/tujuan-unsur-dan-pengertian-sistem-pengendalianintern/) 


3. Jelaskan maksud dari bad corporate governance leads to bad strategy formulation and implementation!
Jawab   :

Yang di maksud dengan bad corporate governance leads to bad strategy formulation and implementation merupakan prinsip yang menyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan etika dalam menjalankan bisnisnya maka perusahaan tersebut akan memiliki formulasi dan implementasi yang buruk.





















4. Apa yang dimaksud dengan strategi ?
Strategi
" Strategi adalah arah dan lingkup organisasi dalam jangka panjang untuk mencapai keuntungan organisasi melalui konfigurasi semua sumber daya yang dimiliki untuk dapat mengatasi tantangan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan . " (Johnson et al., 2002)
Beberapa langkah yang perlu dilakukan dalam merumuskan strategi yaitu (Hariadi, 2005) :
  1. Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh perusahaan di masa depan dan menetukan misi perusahaan untuk mencapai visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
  2. Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal dalam rangka mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan misinya.
  3. Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan dari strategi-strategi yang dirancang pada analisis sebelumnya.
  4. Menentukan tujuan dan target terukur, mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber daya yang ada dan kondisi eksternal yang dihadapi.
  5. Memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Berdasarkan pandangan Dan Schendel dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan dari strategi yang disebut dengan master strategy, yang terdiri dari :
1)   Enterprise 
       Strategi ini berkaitan dengan respon masyarakat.Masyarakat yang dimaksud adalah kelompok yang berada di luar organisasi yang tidak dapat dikontrol. Dalam masyarakat yang tidak terkendali itu, ada pemerintahdan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan, kelompok politik, dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu akan dilakukansehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga menampakkan bahwa organisasi benar-benar bekerja dan berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik terhadap tuntutan-tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2)   Corporate Strategy
       Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi, sehingga sering disebut dengan grand strategy yang meliputi bidang yang digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaanapa yang menjadi bisnis atau urusan kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata dijawab oleh organisasi bisnis, tetapi juga organisasi pemerintahan dan organisasi nonprofit.
3)   Businsess Strategy
   Strategi pada tingkat ini menjelaskan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, dan para pemilik modal.Semua itu dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik yang sekaligus mampu menunjang perkembangan organisasi ke tingkat yang lebih baik.
4) Functional Strategy
     Strategi ini merupakan strategi pendukung yang berfungsi untuk menunjang suksesnya strategi lainnya. Ada tiga jenis strategi fungsional, yaitu:
  • Strategi fungsional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat, antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, penelitian, pengembangan, dan sumber daya.
  • Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup fungsi-fungsi manajemen, antara lain planning, organizing, implementating, controlling, leading, motivating, staffing, communicating, representing, decision making, dan integrating.
  • Strategi isu stratejik, fungsi utamanya adalah mengontrol lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun yang belum diketahui dan selalu berubah.
         Porter menyebut strategi ini sebagai generic strategy yang dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1)    Cost Leadership
      Merupakan generic strategy yang pertama.Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan di atas rata-rata meskipun adanya persaingan yang kuat.Strategi ini digambarkan dengan penghematan pengeluaran internal dari organisasi.
2)   Differentiation
      Strategi ini dapat terlihat dengan adanya usaha dari perusahaan atau organisasi untuk menciptakan produk atau jasa yang dianggap unik di dalam industri mereka.Perusahaan ini mencoba untuk membedakan diri berdasarkan desain produk atau fitur, merk, teknologi, distribusi, layanan pelanggan, dan sebagainya.Ide di balik strategi ini adalah untuk menarik pelanggan dengan menawarkan keunikan sehingga pelanggan bersedia membayar harga premium.Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan loyalitas merk di kalagan pelanggan dan memberikan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan.
3)   Focus
   Strategi ini adalah stratgei di mana perusahaan memberi perhatian khusus untuk melayani pasar tertentu, baik itu kelompok pelanggan tertentu, segmen produk, atau wilayah geografis.Ide di balik strategi ini adalah untuk melayani pasar tertentu yang lebih efektif daripada pesaing berdasarkan diferensiasi produk, biaya murah, atau keduanya.


(https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-strategi-didalam-sebuah-perusahaan/14198)




6.     Apa yang terjadi dengan adanya tuntutan GCG ?

Good Corporate Governance(http://nyarimakalah.blogspot.co.id/)
















7.     Jelaskan Pertanyaan-pertanyaan penting untuk membangun kesadaran etika bisnis !

Pertanyaan-pertanyaan penting untuk membangun kesadaran etika bisnis :
















1.  Siapa pemangku kepentingan kami ?
2.  Apa kepentingan dan klaim pemangku kepentingan kami ?
3.  Kesempatan dan ancaman apa yang para pemangku kepentingan kita hadirkan
4. Apa tanggung jawab ekonomi, hukum, etika, dan philianthropic yang kita miliki kepada para pemangku kepentingan kita?

5. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi masalah pemangku kepentingan secara efektif?

8.   Jelaskan Interaksi organisasi dengan stakeholders!
Interaksi organisasi dengan stakeholders meliputi :


Hasil gambar untuk Interaksi organisasi dengan stakeholders :











(http://belajarkomunikasilagi.blogspot.co.id/2013/01/pengelolaan-hubungan-dengan-stakeholder.html)








         Perusahaan memiliki berbagai kelompok pemangku kepentingan yang saling berhubungan secara luas yaitu :
a)  pemangku kepentingan internal, yaitu individu atau kelompok yang berada dalam struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh terhadap tujuan perusahaan; 
b)  pemangku kepentingan eksternal, yaitu individu atau kelompok yang berada di luar struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap kebijakan dan proses bisnis; dan 
c)  pemangku kepentingan penghubung yaitu inidividu atau kelompok yang memiliki peran sebagai penghubung atau memiiki keterkaitan dengan pemangku kepentingan internal dan eksternal. Masing-masing pemangku kepentingan berbeda baik dari segi perhatian dan minat dalam kegiatan bisnis dan juga kekuasaan untuk mempengaruhi keputusan perusahaan.
(https://wahjudinsumpeno.files.wordpress.com/2012/07/internal_eksternal-stakeholder.jpg)


9.     Jelaskan Hubungan antara ROIC (Return On Invested Capital), Kepuasan Stakeholder, dan dukungan stakeholder!


               Return on invested capital (ROIC) adalah ukuran mengenai efektivitas perusahaan dalam menggunakan uang (milik sendiri atau dari pinjaman) yang diinvestasikan pada kegiatan usahanya. ROIC dihitung dengan membagi laba bersih operasional setelah pajak dengan modal yang ditanamkan (total aset – kas tak terpakai – kewajiban tanpa bunga). Total aset = aset tetap + aset lancar + aset tak berwujud + investasi. Untuk pabrik yang merupakan pusat biaya (cost center), laba bersih operasional setelah pajak = nilai pengiriman per tahun – biaya langsung – biaya tidak langsung – depresiasi – pajak.

               Perhitungan ROIC sangatlah sederhana. Bayangkan Anda punya uang Rp10.000.000 untuk diinvestasikan pada sebuah rencana bisnis yang diajukan oleh rekan atau partner Anda. Lalu Anda bertanya kepada rekan Anda, “Sebulan kira-kira untungnya berapa ya?” Rekan Anda menjawab “Ya, kalau investasinya Rp10.000.000 kira-kira sebulan dapat keuntungan bersih Rp1.000.000.” Melalui jawaban tersebut lalu Anda berpikir berarti keuntungan per bulan adalah 10% dari total uang yang ditanamkan pada investasi tersebut. Angka 10% itulah yang disebut ROIC.
Ilustrasi di atas sangatlah mudah kita bayangkan. Oleh karena itu, cukup mudah juga untuk menampilkannya dalam bentuk rumus sebagai berikut.
ROIC = Keuntungan Bersih / Total Investasi
Mudah kan?
Hubungan ROIC dan Balik Modal
          Jika Anda sudah tahu berapa keuntungan yang Anda dapatkan tiap bulannya dari investasi yang Anda tanamkan, Anda dapat dengan mudah menghitung berapa lama akan balik modal. Contoh pada ilustrasi di atas menunjukkan bahwa Anda akan balik modal dalam waktu 10 bulan karena tiap bulannya Anda dapat Rp1.000.000.
Kenapa ROIC Penting?
          Bayangkan jika Anda mendapatkan 100 tawaran investasi? Apakah Anda akan menghitung satu-satu berapa modal yang harus dikeluarkan dan berapa keuntungannya tiap tahun atau bulan untuk setiap masing-masing tawaran investasi? Tentu saja Anda akan capek jika menghitung satu persatu. Oleh karenanya, perlu metode perhitungan ROIC untuk melihat keuntungan investasi secara cepat.
          Melalui perhitungan ROIC Anda cukup bertanya “Berapa ROIC-nya?” Anda akan mendapatkan banyak pilihan 5%, 10%, 15%, atau bahkan jauh lebih tinggi. Nilai ROIC yang lebih tinggilah yang seharusnya Anda pilih dalam konteks ini, tidak perlu tanya berapa rupiah keuntungannya atau berapa rupiah modalnya. Demikianlah, ROIC dapat membantu Anda untuk memilih banyaknya tawaran investasi dengan cepat!(https://www.aprillins.com/2017/2743/apa-itu-return-on-invested-capital-roic/)

Komentar