1. Apa
yang dimaksud Standar Pengendalian Internal ?
Jawab :
SPI yang merupakan kependekan dari
Sistem Pengendalian Intern yang memiliki peran yang sangat besar dalam organisasi, karena tanpa SPI yang
efektif, perusahaan publik memiliki potensi untuk membuat kerusakan
perekonomian secara masif. SPI harus terdokumentasi dan terukur, agar
dapat diaudit implementasi dan operasinya (SPI bukan sekedar kata-kata tanpa
bukti dokumenter). Corporate Governance lebih luas dibanding SPI, karena SPI
belum memasukkan prinsip-prinsip etika secara kesejahteraan stakeholders secara
eksplisit. Elemen SPI menurut COSO :
- Lingkungan
pengendalian (control environment)
- Pengukuran risiko (risk
assessment)
- Aktivitas pengendalian
(control activities)
- Sistem informasi dan
komunikasi
- Pemantauan (monitoring)
2. Apa
tujuan penerapan & perancangan SPI dalam organisasi kaitannya dengan Etika
Bisnis dan Profesi ?
Jawab :
Sistem pengendalian
intern (SPI) merupakan struktur organisasi yang meliputi metode dan
ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong efisiensi
mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
Menurut Mulyadi, bahwa meliputi struktur organisasi dan seluruh
cara-cara serta alat-alat yang di koordinasikan di dalam perusahaan dengan
tujuan untuk menjaga keamanan harta (asset) milik perusahaan, memeriksa
ketelitian dan kebenaran data akuntansi, mengoptimalkan efisiensi didalam
operasi dan membantu mendorong dipatuhinya kebijaksanaan manajemen yang telah
ditetapkan lebih dahulu.
Menurut AICPA Pengendalian
intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan komisaris, personil
manajemen, dan satuan usaha lainnya, yang dirancang untuk mendapat keyakinan
memadai tentang pencapaian tujuan dalam hal-hal berikut: efektifitas dan
efisiensi operasi, keandalan pelaporan keuangan, kesesuaian dengan
undang-undang, dan peraturan yang berlaku.
Berdasarkan definisi
tersebut dapat dilihat bahwa sistem pengendalian intern bertujuan untuk :
a. Menjaga kekayaan organisasi
b. Memeriksa ketelitian dan keandalan data akuntansi.
c. Mendorong efisiensi operasional.
d. Mendorong dipatuhinya kebijakan
manajemen
Menurut tujuannya, sistem pengendalian intern terbagi menjadi dua
macam yaitu :
- Pengendalian
Intern Akuntansi (internal accounting control) yang
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang di koordinasikan
terutama untuk menjaga harta kekayaan perusahaan dan mengecek keandalan
data akuntansi.
- Pengendalian
Intern Administrasi (internal administration control) yang
meliputi struktur organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang
dikoordinasikan terutama untuk mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen .
Sistem Pengendalian Intern (SPI) suatu perusahaan
terdiri dari unsur-unsur berikut :
1) Struktur
yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas.
Pembagian tanggung jawab fungsional
didasarkan pada 2 prinsip :
- Harus dipisahkan antara
fungsi-fungsi operasi dan penyimpangan dari fungsi akuntansi . Fungsi
operasi adalah fungsi yang memiliki wewenang dalam melaksanakan suatu
kegiatan contohnya pembelian. Fungsi penyimpanan adalah fungsi yang
mempunyai wewenang untuk menyimpan aktiva perusahaan. fungsi akuntansi
memiliki fungsi untuk mencatat semua peristiwa keuangan.
- Suatu fungsi tidak boleh diberikan
tanggung jawab secara penuh untuk melaksanakan semua tahap pada suatu
transaksi.
2) Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan upaya
perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, uang, pendapatan dan biaya.
Dalam suatu organisasi, setiap
transaksi biaya hanya terjadi atas dasar otorisasi dari pihak yang memiliki
wewenang untuk menyetujui terjadinya transaksi tersebut. Sehingga dalam
organisasi harus dibuat suatu sistem yang mengatur pembagian wewenang untuk
setiap otorisasi atas terlaksananya setiap transaksi.
3) Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap
unit organisasi.
Pada pembagian wewenang
tanggung jawab fungsional dan pada sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang
telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan
cara-cara untuk menjamin praktik-praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.
Berikut ini cara-cara yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam melaksanakan
praktik yang sehat adalah:
- Penggunaan
formulir bernomor urut cetak yang pemakaiannya harus di
pertanggungjawabkan oleh yang berwenang,
- Keharusan
mengambil cuti bagi karyawan yang berhak,
- Setiap
transaksi tidak boleh dilaksanakan dari awal sampai akhir oleh satu orang
atau satu unit organisasi, tanpa ada campur tangan dari orang atau unit
organisasi lain,
- Pemeriksaan
mendadak (surprised audit) dengan jadwal yang tidak teratur,
- Perputaran
jabatan (job rotation) yang diadakan secara rutin yang akan
menghindari persekongkolan para pejabat dalam melaksanakan tugasnya,
- Secara
periodik diadakan pencocokan fisik kekayaan dengan catatannya, untuk
menjaga kekayaan organisasi dan mengecek ketelitian dan keandalan catatan
akuntansi,
- Pembentukan
unit organisasi yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur-unsur SPI
yang lain.
4) Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.
Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, sistem otorisasi dan
prosedur pencatatan serta berbagai cara yang diciptakan untuk mendorong praktik
yang sehat perlu ditunjang dengan sumberdaya manusia yang melaksanakan. Unsur
mutu karyawan merupakan unsur pengendalian yang sangat penting.
(http://www.akuntansilengkap.com/akuntansi/tujuan-unsur-dan-pengertian-sistem-pengendalianintern/)
3. Jelaskan maksud
dari bad corporate governance leads to bad strategy formulation and
implementation!
Jawab :
Yang di maksud dengan bad
corporate governance leads to bad strategy formulation and implementation merupakan
prinsip yang menyatakan bahwa perusahaan yang tidak menggunakan etika dalam
menjalankan bisnisnya maka perusahaan tersebut akan memiliki formulasi dan
implementasi yang buruk.
4. Apa yang dimaksud dengan strategi ?

" Strategi adalah arah dan lingkup organisasi dalam jangka panjang untuk mencapai keuntungan organisasi melalui konfigurasi semua sumber daya yang dimiliki untuk dapat mengatasi tantangan lingkungan sekaligus memenuhi kebutuhan lingkungan bisnis dan harapan pihak-pihak yang berkepentingan . " (Johnson et al., 2002)
Beberapa langkah yang perlu dilakukan
dalam merumuskan strategi yaitu (Hariadi, 2005) :
- Mengidentifikasi lingkungan yang akan dimasuki
oleh perusahaan di masa depan dan menetukan misi perusahaan untuk mencapai
visi yang dicita-citakan dalam lingkungan tersebut.
- Melakukan analisis lingkungan internal dan
eksternal dalam rangka mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang dan
ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam menjalankan misinya.
- Merumuskan faktor-faktor ukuran keberhasilan
dari strategi-strategi yang dirancang pada analisis sebelumnya.
- Menentukan tujuan dan target terukur,
mengevaluasi berbagai alternatif strategi dengan mempertimbangkan sumber
daya yang ada dan kondisi eksternal yang dihadapi.
- Memilih strategi yang paling sesuai untuk
mencapai tujuan jangka pendek dan jangka panjang.
Berdasarkan pandangan Dan Schendel
dan Charles Hofer, Higgins (1985) menjelaskan adanya empat tingkatan dari
strategi yang disebut dengan master strategy, yang terdiri
dari :
1) Enterprise
Strategi ini berkaitan dengan respon
masyarakat.Masyarakat yang dimaksud adalah kelompok yang berada di luar
organisasi yang tidak dapat dikontrol. Dalam masyarakat yang tidak terkendali
itu, ada pemerintahdan berbagai kelompok lain seperti kelompok penekan,
kelompok politik, dan kelompok sosial lainnya. Jadi dalam strategi enterprise
terlihat relasi antara organisasi dan masyarakat luar, sejauh interaksi itu
akan dilakukansehingga dapat menguntungkan organisasi. Strategi itu juga
menampakkan bahwa organisasi benar-benar bekerja dan berusaha untuk memberikan
pelayanan yang terbaik terhadap tuntutan-tuntutan dan kebutuhan masyarakat.
2) Corporate Strategy
Strategi ini berkaitan dengan misi organisasi,
sehingga sering disebut dengan grand strategy yang meliputi bidang yang
digeluti oleh suatu organisasi. Pertanyaanapa yang menjadi bisnis atau urusan
kita dan bagaimana kita mengendalikan bisnis itu, tidak semata-mata dijawab
oleh organisasi bisnis, tetapi juga organisasi pemerintahan dan organisasi
nonprofit.
3) Businsess Strategy
Strategi pada tingkat ini
menjelaskan bagaimana merebut pasaran di tengah masyarakat. Bagaimana
menempatkan organisasi di hati para penguasa, para pengusaha, dan para pemilik
modal.Semua itu dimaksudkan untuk memperoleh keuntungan-keuntungan stratejik
yang sekaligus mampu menunjang perkembangan organisasi ke tingkat yang lebih
baik.
4) Functional Strategy
Strategi ini merupakan strategi pendukung yang
berfungsi untuk menunjang suksesnya strategi lainnya. Ada tiga jenis strategi
fungsional, yaitu:
- Strategi fungsional ekonomi, yaitu mencakup fungsi-fungsi yang
memungkinkan organisasi hidup sebagai satu kesatuan ekonomi yang sehat,
antara lain yang berkaitan dengan keuangan, pemasaran, penelitian,
pengembangan, dan sumber daya.
- Strategi fungsional manajemen, yaitu mencakup fungsi-fungsi manajemen,
antara lain planning, organizing, implementating, controlling, leading,
motivating, staffing, communicating, representing, decision making, dan
integrating.
- Strategi isu stratejik, fungsi utamanya adalah mengontrol
lingkungan, baik situasi lingkungan yang sudah diketahui maupun yang belum
diketahui dan selalu berubah.
Porter menyebut strategi ini sebagai generic strategy yang
dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu :
1) Cost Leadership
Merupakan generic strategy
yang pertama.Strategi ini memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan
di atas rata-rata meskipun adanya persaingan yang kuat.Strategi ini digambarkan
dengan penghematan pengeluaran internal dari organisasi.
2) Differentiation
Strategi ini dapat terlihat dengan adanya usaha
dari perusahaan atau organisasi untuk menciptakan produk atau jasa yang
dianggap unik di dalam industri mereka.Perusahaan ini mencoba untuk membedakan
diri berdasarkan desain produk atau fitur, merk, teknologi, distribusi, layanan
pelanggan, dan sebagainya.Ide di balik strategi ini adalah untuk menarik
pelanggan dengan menawarkan keunikan sehingga pelanggan bersedia membayar harga
premium.Strategi ini dimaksudkan untuk menciptakan loyalitas merk di kalagan
pelanggan dan memberikan keuntungan bagi organisasi atau perusahaan.
3) Focus
Strategi ini adalah stratgei di mana perusahaan
memberi perhatian khusus untuk melayani pasar tertentu, baik itu kelompok
pelanggan tertentu, segmen produk, atau wilayah geografis.Ide di balik strategi
ini adalah untuk melayani pasar tertentu yang lebih efektif daripada pesaing
berdasarkan diferensiasi produk, biaya murah, atau keduanya.
(https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-dengan-strategi-didalam-sebuah-perusahaan/14198)
6.
Apa
yang terjadi dengan adanya tuntutan GCG ?

7.
Jelaskan Pertanyaan-pertanyaan penting untuk membangun
kesadaran etika bisnis !
Pertanyaan-pertanyaan penting untuk membangun kesadaran etika
bisnis :
1. Siapa pemangku kepentingan kami ?
2. Apa kepentingan dan
klaim pemangku kepentingan kami ?
3. Kesempatan dan
ancaman apa yang para pemangku kepentingan kita hadirkan
4. Apa tanggung jawab ekonomi, hukum, etika,
dan philianthropic yang kita miliki kepada para pemangku kepentingan kita?
5. Apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi
masalah pemangku kepentingan secara efektif?
8. Jelaskan Interaksi
organisasi dengan stakeholders!
Interaksi organisasi dengan stakeholders meliputi :
(http://belajarkomunikasilagi.blogspot.co.id/2013/01/pengelolaan-hubungan-dengan-stakeholder.html)

Perusahaan memiliki berbagai kelompok pemangku kepentingan yang saling berhubungan secara luas yaitu :
a) pemangku kepentingan internal, yaitu individu atau kelompok yang berada
dalam struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh terhadap tujuan
perusahaan;
b) pemangku kepentingan eksternal, yaitu individu atau kelompok yang berada di
luar struktur organisasi bisnis yang memiliki pengaruh baik langsung ataupun
tidak langsung terhadap kebijakan dan proses bisnis; dan
c) pemangku kepentingan penghubung yaitu inidividu atau kelompok yang memiliki
peran sebagai penghubung atau memiiki keterkaitan dengan pemangku kepentingan
internal dan eksternal. Masing-masing pemangku kepentingan berbeda baik dari
segi perhatian dan minat dalam kegiatan bisnis dan juga kekuasaan untuk
mempengaruhi keputusan perusahaan.
(https://wahjudinsumpeno.files.wordpress.com/2012/07/internal_eksternal-stakeholder.jpg)
9. Jelaskan Hubungan
antara ROIC (Return On Invested Capital), Kepuasan Stakeholder, dan dukungan
stakeholder!

Return on invested capital (ROIC) adalah ukuran mengenai efektivitas
perusahaan dalam menggunakan uang (milik sendiri atau dari pinjaman) yang
diinvestasikan pada kegiatan usahanya. ROIC dihitung dengan membagi laba bersih
operasional setelah pajak dengan modal yang ditanamkan (total aset – kas tak
terpakai – kewajiban tanpa bunga). Total aset = aset tetap + aset lancar + aset
tak berwujud + investasi. Untuk pabrik yang merupakan pusat biaya (cost
center), laba bersih operasional setelah pajak = nilai pengiriman per tahun –
biaya langsung – biaya tidak langsung – depresiasi – pajak.
Perhitungan ROIC sangatlah sederhana. Bayangkan Anda punya uang
Rp10.000.000 untuk diinvestasikan pada sebuah rencana bisnis yang diajukan oleh
rekan atau partner Anda. Lalu Anda bertanya kepada rekan Anda, “Sebulan
kira-kira untungnya berapa ya?” Rekan Anda menjawab “Ya, kalau investasinya Rp10.000.000
kira-kira sebulan dapat keuntungan bersih Rp1.000.000.” Melalui jawaban
tersebut lalu Anda berpikir berarti keuntungan per bulan adalah 10%
dari total uang yang ditanamkan pada investasi tersebut. Angka 10% itulah yang
disebut ROIC.
Ilustrasi di atas sangatlah mudah kita bayangkan. Oleh karena
itu, cukup mudah juga untuk menampilkannya dalam bentuk rumus sebagai berikut.
ROIC = Keuntungan Bersih / Total Investasi
Mudah kan?
Hubungan ROIC dan Balik Modal
Jika Anda sudah tahu berapa
keuntungan yang Anda dapatkan tiap bulannya dari investasi yang Anda tanamkan,
Anda dapat dengan mudah menghitung berapa lama akan balik modal. Contoh pada
ilustrasi di atas menunjukkan bahwa Anda akan balik modal dalam waktu 10 bulan
karena tiap bulannya Anda dapat Rp1.000.000.
Kenapa ROIC Penting?
Bayangkan jika Anda
mendapatkan 100 tawaran investasi? Apakah Anda akan menghitung satu-satu berapa
modal yang harus dikeluarkan dan berapa keuntungannya tiap tahun atau
bulan untuk setiap masing-masing tawaran investasi? Tentu saja Anda akan capek
jika menghitung satu persatu. Oleh karenanya, perlu metode perhitungan ROIC
untuk melihat keuntungan investasi secara cepat.
Melalui perhitungan ROIC Anda
cukup bertanya “Berapa ROIC-nya?” Anda akan mendapatkan banyak pilihan 5%, 10%,
15%, atau bahkan jauh lebih tinggi. Nilai ROIC yang lebih tinggilah yang
seharusnya Anda pilih dalam konteks ini, tidak perlu tanya berapa rupiah
keuntungannya atau berapa rupiah modalnya. Demikianlah, ROIC dapat membantu
Anda untuk memilih banyaknya tawaran investasi dengan cepat!(https://www.aprillins.com/2017/2743/apa-itu-return-on-invested-capital-roic/)
Komentar
Posting Komentar