Etika Bisnis dan Profesi 4 - Etika dalam Profesi Akuntansi


1.     Bagaimana latar belakang terbentuknya ISB ?
Jawab   :  ISB (the Independence Standards Board) menjelaskan tanggungjawab manajemen, termasuk akuntan manajemen dan akuntan keuangan, sebagai berikut:
Manajemen bertanggungjawab atas laporan keuangan, termasuk bertanggungjawab  atas pilihan metode akutansi dan judgment dalam penyajian laporan keuangan. Tanggungjawab ini tidak bisa dialihkan kepada siapapun.
2.     Berikan contoh kasus skandal akuntan manajemen dan akuntan keuangan !
Jawab   :  Gateway, sebuah perusahaan di US, dikenai denda oleh SEC (the Securities Exchange Commission) karena telah memanipulasi pelaporan laba sebesar US$70 juta, dalam rangka kontrak bisnis dengan AOL.
            Skandal semacam ini merupakan bentuk penipuan bisnis melalui manipulasi informasi akuntansi, yang jelas akan merugikan orang lain
3.     Sebutkan 4 standar etika manajemen dan akuntan keuangan
Jawab   :
a.     Kompeten (Competence). Akuntan manajemen harus menjaga pengetahuan dan keterampilan pada tingkat yang tepat; mengikuti hukum, aturan, dan standard teknis; dan menyajikan laporan secara jelas dan lengkap berdasarkan informasi yang terpercaya dan relevan, yang telah dianalisis secara memadai
b.      Kerahasiaan (confidentiality). Akuntan manajemen harus mencegah pengungkapan informasi rahasia, kecuali dituntut oleh kewajiban legal untuk mengungkapkannya.
c.    Integritas (Integrity). Akuntan manajemen harus menghindari konflik kepentingan, baik yang bersifat nyata maupun tidak nyata (actual or apparent), dan juga menghindari aktivitas yang bisa meragukan kemampuannya dalam melaksanakan tanggungjawab etika.
Akuntan harus menolak hadiah dan semacamnya, yang dapat mempengaruhi tugas profesinya, dan tidak boleh mengganggu tujuan organisasi.
Selanjutnya, standard juga menuntut akuntan untuk mengakui keterbatasan profesional, mengkomunikasikan informasi yang menguntungkan dan yang tidak menguntungkan, dan juga mencegah tindakan yang mendeskreditkan profesi.
d.       Objektivitas (objectivity). Inti dari standar kode etik adalah objektivitas, yang menuntut akuntan manajemen untuk “mengkomunikasikan informasi secara wajar (fairly) dan secara objektif (objectively), dan juga untuk mengungkap secara penuh seluruh informasi relevan yang dipandang dapat mempengaruhi pemahaman pengguna informasi atas laporan, komentar, serta rekomendasi yang disajikannya.
4.     Apa makna penyajian informasi secara wajar (fairly) ?
Jawab   :
a.       Tidak memihak (impartially) dan jujur (honest).
b.       Bebas dari prasangka (prejudice), “asal bapak suka” (favoritism), dan kepentingan pribadi (self ingterest).
c.       Sebatas penyajian informasi (just)
d.       Seimbang (equitable)
e.       Benar-benar bebas dari kepentingan kelompok (evenhended).
f.        Seimbang terhadap konflik kepentingan
Kesimpulan:
      Sesuai dengan tuntutan etika yang ditekankan dalam standard etika, maka dalam pelaksanaan fungsi dasar dari akuntan, tidak bisa dibedakan antara tanggungjawab etika auditor dan tanggungjawab akuntan manajemen.

Komentar